Langsung ke konten utama

Tentang Ketermapilan Proses Pembelajaran Sains [pgsd unu ntb)

 Tentang Ketermapilan Proses Pembelajaran Sains




Pengertian Keterampilan Proses Sains (KPS) – Lind (Susilo, 2013: 6) mengatakan “Keterampilan proses adalah keterampilan berpikir yang digunakan untuk mengolah informasi, memecahkan masalah, dan merumuskan kesimpulan”.

Selanjutnya Subali (Susilo, 2013: 6) menerangkan



Keterampilan proses sains merupakan keterampilan kinerja (performance skill). Keterampilan proses sains memuat dua aspek keterampilan, yakni keterampilan dari sisi kognitif (cognitive skill sebagai keterampilan intelektual maupun pengetahuan dasar yang melatarbelakangi penguasaan keterampilan proses sains) dan keterampilan dari sisi sensorimotor (sensorimotor skill).

Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar dan perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreativitas. Kemampuan–kemampuan dasar yang telah dikembangkan dan telah terlatih yang lama-kelamaan akan menjadi keterampilan. Keterampilan proses adalah keterampilan yang diperoleh dari latihan kemampuan-kemampuan mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan-kemampuan yang lebih tinggi. Kemampuan-kemampuan mendasar yang telah dikembangkan dan telah terlatih lama-kelamaan akan menjadi suatu keterampilan. Jadi, keterampilan proses sains merupakan keterampilan atau kemampuan yang dipelajari oleh siswa saat mereka melakukan penemuan ilmiah, dimana diantaranya mencakup pengamatan (observasi), mengklasifikasikan, menafsirkan, meramalkan, berkomunikasi, mengajukan pertanyaan, berhipotesis, merencanakan percobaan, menggunakan alat/bahan serta menerapkan konsep.

Padilla (Susilo, 2013: 6) menerangkan;

Keterampilan proses sains dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terintegrasi. Keterampilan proses dasar merupakan pondasi untuk mempelajari keterampilan proses terintegrasi. Keterampilan proses dasar meliputi mengobservasi, menginferensi, mengukur, mengkomunikasikan, mengklasifikasikan dan memprediksi, sedangkan yang termasuk dalam keterampilan proses terintergrasi adalah mengontrol variabel, memberikan definisi oprasional, merumuskan hipotesis, menginterpretasikan data, melakukan eksperimen, dan merumuskan model.


Manfaat Keterampilan Proses Sains


Mudjiono (Nopitasari, 2012: 101) menerangkan:

Mengenai manfaat keterampilan proses sains yaitu: pertama, ilmu pengetahuan siswa dapat berkembang dengan pendekatan keterampilan proses. Kedua, pembelajaran melalui keterampilan proses akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja dengan ilmu pengetahuan. Ketiga, keterampilan proses dapat digunakan oleh siswa untuk belajar proses dan sekaligus produk ilmu pengetahuan. Siswa memperoleh ilmu pengetahuan dengan baik karena lebih memahami fakta dan konsep ilmu pengetahuan. Jadi keterampilan proses sains adalah keterampilan atau kemampuan yang dipelajari oleh siswa saat mereka melakukan penemuan ilmiah.


Baca Juga:   Pengertian Stimulus


Pembiasaan siswa belajar melalui proses sains dapat melatih keterampilan ilmiah dan kerja sistematis, serta membentuk pola berpikir siswa secara ilmiah. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan proses sains pada siswa dapat berimplikasi pada pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi pada siswa atau high order of thinking.


Penilaian Keterampilan Proses Sains (KPS)


Salah satu komponen penting dalam pembelajaran adalah penilaian atau evaluasi. Oleh karena itu perangkat penilaian merupakan bagian integral yang dikembangkan berdasarkan tuntutan tujuan pendidikan. Penilaian dilakukan guru untuk mengukur pertkembangan keterampilan proses sains siswa sebagaimana yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Selain itu penilaian dilakukan untuk mendiagnosis kesulitan belajar dalam memberikan umpan balik kepada siswa. Dengan demikian penilaian akan dilakukan secara terus menerus guna memastikan terjadinya kemanjuan dalam belajar siswa. Hasil yang diperoleh dapat dijadikan sebagai dasar menentukan keputusan tentang upaya perbaikan pembelajaran. Dalam hal ini upaya bimbingan terhadap siswa yang diperlukan untuk memperbaiki hasil pembelajaran.

Rezba (Utami, 2012: 23-24) menerangkan:

“Ilmu pengetahuan merupakan hal penting dimana pengetahuan dikontruksikan atas tiga dimensi. Dimens pertama adalah konten atau isi dari ilmu pengetahuan, konsep dasar dan pengetahuan ilmiah. Dimensi ini merupakan dimensi ilmu pengetahuan yang sangat penting dan umumnya menjadi bahan pemikiran pertama. Kedua adalah kerja sains, dimana proses sains dalam hal ini adalah keterampilan proses sains atau kerja ilmiah. Ketika siswa belajar sains menggunakan pendekatan keterampilan proses sains, maka pada saat yang sama pula siswa belajar tentang proses sains. Dimensi ketiga ilmu pengetahuan adalah sikap ilmiah. Dimensi ini fokus pada sikap dan “watak” yang menjadi karakter dari sains. Dimensi ini mencakup hal-hal seperti rasa keingintahuan dan kemampuan imajinasi, antusiasme dalam mengajukan pertanyaan dan menyelesaikan masalah serta menjawab pertanyaan dengan menggunakan bukti dan berbagai fakta”.


Baca Juga:   Pengertian Menulis


Jadi penilaian keterampilan proses sains siswa dapat dilakukan dengan adanya tiga dimensi ilmu pengetahuan. Dengan hal itu, siswa memiliki kompetensi untuk dapat mengembangkan sendiri pengetahuannya.


Pendekatan Keterampilan Proses Sains (KPS)


Seperti Science A Process Aproach (SAPA) pendekatan keterampilan proses sains merupakan pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada proses IPA. Namun dalam tujuan pelaksanaannya terdapat perbedaan. SAPA tidak mementingkan konsep. Selain itu SAPA menuntut pengembangan pendekatan proses secara utuh yaitu metode ilmiah dalam setiap pelaksanaannya, sedangkan jenis-jenis keterampilan proses dalam KPS dapat dikembangkan secara terpisah-pisah, bergantung pada metode yang digunakan. Misalnya dalam metode demonstrasi dapat dikembangkan keterampilan proses tertentu (seperti, observasi, interprestasi, komunikasi dan aplikasi konsep).


Indikator Keterampilan Proses Sains dan Karakteristiknya


Setiap keterampilan proses memiliki indikator dan karakteristik yang dapat digunakan sebagai rambu-rambu untuk mengukur tingkat kemampuan keterampilan proses sains siswa.

 

Indikator Keterampilan Proses Sains dan Karakteristiknya

INDIKATOR

KARAKTERISTIK

Mengamati (Observasi)

Menggunakan sebanyak mungkin indera (indera penglihat, pembau, pendengar, pengecap, peraba) pada waktu mengamati.

Mengumpulkan atau menggunakan fakta yang relevan dan memadai.

Mengelompokkan (klasifikasi)

Mencatat setiap pengamatan secara terpisah

Mencari perbedaan, persamaan

Mengontraskan ciri-ciri

Membandingkan

Mencari dasar pengelompokkan atau penggolongan

Menghubungkan hasil-hasil pengamatan

Menafsirkan pengamatan (interprestasi)

Menghubungkan hasil-hasil pengamatan

Menemukan pola dalam suatu seri pengamatan

Menyimpulkan

Meramalkan (prediksi)

Menggunakan pola/pola hasil pengamatan

Mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum di amati

Mengajukan pertanyaan

 

Bertanya apa, bagaimana dan mengapa

Bertanya untuk meminta penjelasan

Mengajukan pertanyaan yang berlatar belakang hipotesis

Berhipotesis

 

Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan penjelasan dari suatu kejadian

Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji kebenarannya dengan memperoleh bukti lebih banyak atau melakukan cara pemecahan masalah

Merencanakan percobaan/penelitian

 

Menentukan alat/bahan/sumber yang digunakan

Menentukan variabel/faktor penentu

Menentukan apa yang diukur, diamati, dicatat

Menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa langkah kerja

Menggunakan alat/bahan

Memakai alat/bahan

Mengetahui alasan mengapa menggunaka alat/bahan

Mengetahui bagaimana menggunakan alat/bahan

Menerapkan konsep

 

Menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru

Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi

 

Berkomunikasi

Menggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan dengan grafik atau tabel diagram

Indikator

Karakteristik

 

Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis

Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian

Membaca tabel/grafik atau diagram

Mendiskusikan hasil kegiatan suatu masalah atau suatu peristiwa

Keterampilan proses sains yang digunakan dalam penelitian ini yaitu keterampilan proses sains dasar. Adapun jenis indikator KPS dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah; mengobservasi, mengkomunikasikan, mengklasifikasikan dan memprediksi.

Sekian ulasan singkat tentang Pengertian Keterampilan Proses Sains (KPS) semoga dapat dijadikan referensi bagi anda dan jika ulasan ini dirasa bermanfaat bagi anda silahkan share/bagikan ulasan ini. Terima kasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sumber Otoritas Pelaksanaan Supervisi [PGSD_UNU_NTB]

Pelaksanaan Supervisi Oleh Kepala Sekolah Dan Pengawas Di Sekolah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan supervisi bukan untuk mencari kesalahan guru tetapi pelaksanaan supervisi pada dasarnya adalah proses pemberian layanan bantuan kepada guru untuk memperbaiki proses belajar mengajar yang dilakukan guru dan meningkatkan kualitas hasil belajar. Kegiatan supervisi pendidikan sangat diperlukan oleh guru, karena bagi guru yang bekerja setiap hari di sekolah tidak ada pihak lain yang lebih dekat dan mengetahui dari dalam segala kegiatannya, kecuali Kepala Sekolah. Guru merupakan salah satu faktor penentu rendahnya mutu hasil pendidikan. Dalam rangka pelaksanaan program supervisi pendidikan maka harus mencakup semua komponen yang terkait dan mempengaruhi terhadap keberhasilan program supervisi pendidikan. Keberhasilan tersebut dilihat dari komponen perencanaan, implementasi dan dampak dari program supervisi pendidikan. Kepala Sekolah dalam melaksanakan tugas dan...

Struktur kurikulum TPQ Taman Pendidikan Al Qur’an atau TPA

selampang,30 Agustus 2020 Struktur kurikulum TPQ Taman Pendidikan Al Qur’an atau TPA  Struktur kurikulum TPA ini meliputi inti pembelajaran yang dilewati pada jenjang pendidikan untuk 3 tahun atau dalam enam semester. Pada masing masing jenjang ditempuh dengan waktu satu tahun yang mana dinamakan dengan level. Dengan waktu 3 tahun maka level yang ada adalah : -Level A -Level B -Dan level C  Penyusunan untuk struktur kurikulum TPQ Penyusunan untuk struktur kurikulum TPQ didasarkan kepada standar kompetensi lulusan dengan ketentuaan seperti dibawah ini :  Kurikulum TPQ berisi materi pokok dan materi dengan muatan lokal.Untuk materi pokok yaitu Pembelajaran Alquran, ilmu tajwid, ayat pilihan, bacaan sholat, hafalan surah pendek, praktek ibadah, doa serta adab harian, tahsinul kitabah, dan Pengenalan dasar agama Islam. Untuk muatan lokal disesuaikan dengan kondisi masing masing.  Sedangkan untuk materi pokok pada setiap jenjang l...

Budaya Nasional Sebagai Dasar Pendidikan [PGSD_UNU_NTB]

Bab III. Budaya Nasional Sebagai Dasar Pendidikan Kapita Selekta Pendidikan A. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari uraian materi pada bab ini, maka mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mampu menjelaskan pengertian pendidikan dan budaya. 2. Mampu menjelaskan konsep budaya nasional sebagai dasar pendidikan. 3. Mampu mejelaskan keterkaitan antara pendidikan dan kebudayaan. 4. Mampu mendeskripsikan fungsi dan nilai-nilai budaya nasional sebagai dasar pendidikan. 5. Mampu mendeskripsikan implementasi budaya nasional sebagai dasar pendidikan. 6. Mampu menjelaskan implikasi masalah beserta solusi terkait budaya nasional sebagai dasar pendidikan.  B. Pendahuluan    Hanya manusialah yang memiliki budaya, kebudayaan bukan hanya membentuk pribadi seseorang tetapi juga dikembangkan oleh manusia itu sendiri. Dengan demikian jelaslah kiranya bahwa pendidikan tidak lain adalah proses pembudayaan. Artinya apabila pendidikan itu dilepaskan dari kebudayaan maka tujuan pe...