Langsung ke konten utama

Model, Jenis and karakteristik kurikulum di Indonesia (PGSDUNUNTB)

 1.Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.[1][2][3] Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja. Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.


I. Pertemuan IX: Model-Model Kurikulum

Kita mengenal berbagai macam kurikulum ditinjau dari 

berbagai aspek: 

1. Ditinjau dari konsep dan pelaksanaannya, kita mengenal 

beberapa istilah kurikulum sebagai berikut:

a. Kurikulum ideal, yaitu kurikulum yang berisi sesuatu 

yang ideal, sesuatu yang dicita-citakan sebagaimana yang 

tertuang di dalam dokumen kurikulum

b. Kurikulum aktual, yaitu kurikulum yang dilaksanakan 

dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Kenyataan pada 

umumnya memang jauh berbeda dengan harapan. Namun 

demikian, kurikulum aktual seharusnya mendekati dengan 

kurikulum ideal. Kurikulum dan pengajaran merupakan 

dua istilah yang tidak dapat dipisahkan. Kurikulum 

merujuk kepada bahan ajar yang telah direncanakan 

yang akan dilaksanakan dalam jangka panjang. Sedang 

pengajaran merujuk kepada pelaksanaan kurikulum 

tersebut secara bertahap dalam belajar mengajar.

c. Kurikulum tersembunyi (hidden curriculum), yaitu segala 

sesuatu yang terjadi pada saat pelaksanaan kurikulum ideal 

menjadi kurikulum faktual. Segala sesuatu itu bisa berupa 

pengaruh guru, kepala sekolah, tenaga administrasi, atau 

bahkan dari peserta didik itu sendiri. Kebiasaan guru datang 

tepat waktu ketika mengajar di kelas, sebagai contoh, akan 

menjadi kurikulum tersembunyi yang akan berpengaruh 

kepada pembentukan kepribadian peserta didik.

2. Berdasarkan struktur dan materi mata pelajaran yang 

diajarkan, kita dapat membedakan:

a. Kurikulum terpisah-pisah (separated curriculum), kurikulum 

yang mata pelajarannya dirancang untuk diberikan secara 

terpisah-pisah. Misalnya, mata pelajaran sejarah diberikan 

terpisah dengan mata pelajaran geografi, dan seterusnya.

b. Kurikulum terpadu (integrated curriculum), kurikulum 

yang bahan ajarnya diberikan secara terpadu. Misalnya 

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan fusi dari beberapa 

mata pelajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, dan 

sebagainya. Dalam proses pembelajaran dikenal dengan 

pembelajaran tematik yang diberikan di kelas rendah 

Sekolah Dasar. Mata pelajaran matematika, sains, bahasa 

Indonesia, dan beberapa mata pelajaran lain diberikan 

dalam satu tema tertentu.

c. Kurikulum terkorelasi (corelated curriculum), kurikulum 

yang bahan ajarnya dirancang dan disajikan secara 

terkorelasi dengan bahan ajar yang lain.

3. Berdasarkan pengembangnya dan penggunaannya, 

kurikulum dapat dibedakan menjadi:

a. Kurikulum nasional (national curriculum), yakni kurikulum 

yang disusun oleh tim pengembang tingkat nasional dan 

digunakan secara nasional.

b. Kurikulum negara bagian (state curriculum), yakni 

kurikulum yang disusun oleh masing-masing negara 

bagian, misalnya di masing-masing negara bagian di 

Amerika Serikat.

c. Kurikulum sekolah (school curriculum), yakni kurikulum 

yang disusun oleh satuan pendidikan sekolah. Kurikulum 

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum 

sekolah. Kurikulum sekolah lahir dari keinginan untuk 

melakukan diferensiasi dalam kurikulum.


II.Jenis kurikulum di Indonesia. 


Rencana Pelajaran 1947


Rencana Pelajaran Terurai 1952


Rencana Pendidikan 1964


Kurikulum 1968


Kurikulum 1975


Kurikulum 1984


Kurikulum 1994


Kurikulum 2004 (KBK)


Kurikulum 2006 (KTSP)


Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 Revisi


III. Karakteristik kurikulum 

Lebih lanjut, dari berbagai sumber sedikitnya dapat diidentifikasikan enam karakteristik kurikulum berbasis kompetensi, yaitu: (1) sistem belajar dengan modul; (2) menggunakan keseluruhan sumber belajar; (3) pengalaman lapangan; (4) strategi individual personal; (5) kemudahan belajar; dan (6) belajar tuntas.



Jejak Pendidikan- Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:


Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreatifitas, kerjasama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;


Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;


Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;


Memberikan waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;


Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;


Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;


Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).



Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik kurikulum 2013 adalah dalam setiap pembelajaran memiliki tujuan untuk mengembangkan sikap spiritual, sosial, pengetahuan, keterampilan sehingga dapat diterapkan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bekal pengalaman belajar yang didapatkan, peserta didik akan menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat. Mata pelajaran yang ada di dalam Kurikulum 2013 akan saling memperkuat dan memperkaya antarmata pelajaran yang satu dengan yang lain, begitu juga dengan setiap jenjang pendidikan akan saling memperkuat dan memperkaya pengetahuan yang ada di dalamnya.

Karakteristik kurikulum tahun 1994

a. Semua aspek kurikulum ditentukan oleh Departemen (Pusat)

b. Pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem caturwulan.

c. Pembelajaran di sekolah lebih berorientasi kepada materi pelajaran/isi, sehingga materi pelajaran cukup padat.

d. Memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia.

e. Proses pembelajaran berpusat pada guru.

f. Evaluasi atau sistem penilaian menekankan pada kemampuan kognitif.

2. Karakteristik KBK

Depdiknas (2002) mengemukan karakteristik KBK secara lebih rinci sebagai berikut:

a. Menekankan kepada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupaun klasikal.

b. Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman.

c. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.

d. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.

e. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan suatu kompetensi.

3. Karakteristik KTSP

a. Pemberian Otonomi Luas Kepada Sekolah dan Satuan Pendidikan

b. Partisipasi Masyarakat dan Orang Tua yang Tinggi

c. Kepemimpinan yang Demokratis dan Profesional

d. Tim-Kerja yang Kompak dan Transparan

e. Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan.

f. Mendorong guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan.

g. KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang aksep tabel bagi kebutuhan siswa.

h. KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat dan memberatkan kurang lebih 20%.

i. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sumber Otoritas Pelaksanaan Supervisi [PGSD_UNU_NTB]

Pelaksanaan Supervisi Oleh Kepala Sekolah Dan Pengawas Di Sekolah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan supervisi bukan untuk mencari kesalahan guru tetapi pelaksanaan supervisi pada dasarnya adalah proses pemberian layanan bantuan kepada guru untuk memperbaiki proses belajar mengajar yang dilakukan guru dan meningkatkan kualitas hasil belajar. Kegiatan supervisi pendidikan sangat diperlukan oleh guru, karena bagi guru yang bekerja setiap hari di sekolah tidak ada pihak lain yang lebih dekat dan mengetahui dari dalam segala kegiatannya, kecuali Kepala Sekolah. Guru merupakan salah satu faktor penentu rendahnya mutu hasil pendidikan. Dalam rangka pelaksanaan program supervisi pendidikan maka harus mencakup semua komponen yang terkait dan mempengaruhi terhadap keberhasilan program supervisi pendidikan. Keberhasilan tersebut dilihat dari komponen perencanaan, implementasi dan dampak dari program supervisi pendidikan. Kepala Sekolah dalam melaksanakan tugas dan...

Struktur kurikulum TPQ Taman Pendidikan Al Qur’an atau TPA

selampang,30 Agustus 2020 Struktur kurikulum TPQ Taman Pendidikan Al Qur’an atau TPA  Struktur kurikulum TPA ini meliputi inti pembelajaran yang dilewati pada jenjang pendidikan untuk 3 tahun atau dalam enam semester. Pada masing masing jenjang ditempuh dengan waktu satu tahun yang mana dinamakan dengan level. Dengan waktu 3 tahun maka level yang ada adalah : -Level A -Level B -Dan level C  Penyusunan untuk struktur kurikulum TPQ Penyusunan untuk struktur kurikulum TPQ didasarkan kepada standar kompetensi lulusan dengan ketentuaan seperti dibawah ini :  Kurikulum TPQ berisi materi pokok dan materi dengan muatan lokal.Untuk materi pokok yaitu Pembelajaran Alquran, ilmu tajwid, ayat pilihan, bacaan sholat, hafalan surah pendek, praktek ibadah, doa serta adab harian, tahsinul kitabah, dan Pengenalan dasar agama Islam. Untuk muatan lokal disesuaikan dengan kondisi masing masing.  Sedangkan untuk materi pokok pada setiap jenjang l...

Budaya Nasional Sebagai Dasar Pendidikan [PGSD_UNU_NTB]

Bab III. Budaya Nasional Sebagai Dasar Pendidikan Kapita Selekta Pendidikan A. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari uraian materi pada bab ini, maka mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mampu menjelaskan pengertian pendidikan dan budaya. 2. Mampu menjelaskan konsep budaya nasional sebagai dasar pendidikan. 3. Mampu mejelaskan keterkaitan antara pendidikan dan kebudayaan. 4. Mampu mendeskripsikan fungsi dan nilai-nilai budaya nasional sebagai dasar pendidikan. 5. Mampu mendeskripsikan implementasi budaya nasional sebagai dasar pendidikan. 6. Mampu menjelaskan implikasi masalah beserta solusi terkait budaya nasional sebagai dasar pendidikan.  B. Pendahuluan    Hanya manusialah yang memiliki budaya, kebudayaan bukan hanya membentuk pribadi seseorang tetapi juga dikembangkan oleh manusia itu sendiri. Dengan demikian jelaslah kiranya bahwa pendidikan tidak lain adalah proses pembudayaan. Artinya apabila pendidikan itu dilepaskan dari kebudayaan maka tujuan pe...